Jangka sorong juga sering disebut jangka sorong, vernier caliper, jangka geser, mistar geser atau schuifmaat (baca; skitmat). Pada prinsipnya pengukuran dengan jangka sorong sama dengan pengukuran pada mistar, yaitu adanya skala linier pada batang ukur.
Pada jangka sorong dibuat dua buah rahang yaitu rahang tetap dan rahang geser yang difungsikan sebagai sensor untuk menjepit benda ukur dalam proses pengukuran. Sementara rahang tetap dibuat menjadi satu kesatuan dengan batang ukurnya. Jangka sorong juga dilengkapi dengan ekor yang dapat difungsikan sebagai alat ukur kedalaman. Dan untuk mendapatkan ketelitian yang lebih cermat dilengkapi dengan skala vernier.
http://vernier-caliper.com/images/products/800px-vernier_caliper.png
Gambar: Jangka sorong dan bagian-bagiannya
Keterangan gambar:
1. Rahang untuk pengukuran luar (external jaws)
2. Rahang untuk pengukuran dalam (internal jaws)
3. Lidah atau ekor untuk pengukuran kedalaman (depth bar)
4. Skala utama dalam milimeter
5. Skala utama dalam inchi
6. Skala vernier untuk satuan milimeter
7. Skala vernier untuk satuan inchi
8. Kunci pendorong
Jangka sorong biasanya menggunakan skala dalam metrik ata inchi. Namun beberapa jangka sorong menggunakan sistem inchi dan metrik sekaligus. Pada dua sisi batang ukurnya terdapat masing-masing skala dalam inchi dan metrik. Jadi dengan satu kali pengukuran akan didapatkan dua hasil pengukuran tanpa harus membuat konversi ukuran. Kekelitian alat ukur ini dapat sampai 0,001 inchi dan 0,02 milimeter.
Dalam perkembangannya beberapa jangka sorong dilengkapi dengan jam ukur yang dengan pengkombinasian yang sedemikian rupa sehingga mampu memberikan ketelitian hingga 0,01 milimeter. Selain itu juga telah banyak jangka sorong digital yang mampu mencapai ketelitian hingga 0,01 milimeter.
Jenis – Jenis Jangka Sorong
Berikut beberapa jenis jangka sorong yang banyak dipakai dalam pekerjaan pemesinan.
Jangka sorong nonius (vernier caliper)
Jangka sorong dengan skala nonius sering disebut vernier caliper adalah pengembangan dengan penambahan skala nonius untuk mendapatkan angka ketelitian yang tinggi. Jangka sorong dengan skala nonius ada dua jenis, yaitu jangka sorong yang hanya memiliki satu rahang dan jangka sorong dengan dua rahang. Jangka sorong dengan satu rahang biasanya hanya untuk pengukuran dimensi luar. Sementara jangka sorong dengan dua rahang memiliki kemampuan mengukur dimensi luar dan dalam serta kedalaman dari benda ukur.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat menggunakan vernier caliper;
a) Rahang ukur gerak harus dapat bergerak meluncur pada batang ukur dengan tanpa ada hambatan dan tidak bergoyang (kocak).
b) Selalu periksa kedudukan nol serta kesejajaran permukaan antara kedua rahang sebelum melakukan pengukuran.
c) Sedapat mungkin jangan mengukur benda ukur hanya dengan ujung rahang, usahakan pengukuran dengan agak dalam.
d) Pada saat pengukuran penekanan jangan terlalu kuat. Tekanan yang terlalu kuat dapat membuat sensor alat ukur rusak. Kerusakan dapat berupa rahang ataupun ekor yang bengkok. Kecermatan pengukuran akan tergantung pada ketepatan penggunaan penekanan yang cukup. Kemampuan seperti ini dapat dicapai dengan latihan.
e) Pada kondisi tertentu pembacaan skala nonius dapat dilakukan setelah rahang gerak dikunci dan jangka sorong diangkat dari benda ukur dengan hati-hati. Untuk mendapatkan pengukuran yang tepat miringkan mistar ukur sehingga garis-garis pada skala nonius terlihat jelas. Hal ini akan memudakan dalam mengamati garis mana yang paling lurus sejajar antara skala nonius dengan skala utama.
f) Sebagai alat ukur presisi jangka sorong harus dijaga dari bentuk hentakan yang keras dengan benda yang keras, misalnya jatuk ke lantai atau untuk memukul benda kerja.
Jangka Sorong Jam (Dial Caliper)
Jangka sorong jenis ini tidak memiliki skala nonius. Sebagai gantinya dipasang jam ukur sesuai dengan namanya jangka sorong jam ukur. Gerak lurus rahang geser dirubah menjadi gerak berputar dari jarum pada jam ukur dengan perantaraan roda gigi pada poros jam ukur dan batang bergigi yang terletak pada sepanjang tengah-tengah batang mistar.
Ketelitian jangka sorong jam sama seperti pada mistat ingsut nonius, ada yang ketelitiannya 0,1 mm, 0,05 mm dan 0,02 mm. Jangka sorong jam dengan ketelitian 0,1 mm, satu putaran jarum penunjuk dibagi dalam 100 devisi (bagian) skala yang sama besar, ini berarti sensor pada rahang gerak bergeser 100 X 0,1 = 10 mm. Setiap 10 bagian skala jam ukur diberi angka dengan satuan milimeter untuk memudahkan pembacaan.
No comments:
Post a Comment