Biasanya di bengkel-bengkel, proses gurdi dinamakan proses pengeboran, walaupun istilah ini sebenarnya kurang tepat. Proses gurdi dimaksudkan sebagai proses pembuatan lubang bulat dengan menggunakan mata bor (twist drill). Sedangkan proses bor (boring) adalah proses meluaskan/memperbesar lubang yang bisa dilakukan dengan batang bor (boring bar) yang tidak hanya dapat dilakukan menggunakan mesin gurdi, tetapi bisa juga dilakukan dengan mesin bubut, mesin frais, atau mesin bor (boring machine).
Mata bor memiliki alur (flute) berbentuk spiral. Sudut alur spiral disebut sudut heliks (helix angle), yang besarnya sekitar 30o. Selama proses gurdi, alur berfungsi sebagai jalan keluar ekstraksi serpihan berupa beram (chips) dari lubang. Meski diperlukan alur yang lebar untuk memberikan kelonggaran maksimum keluarnya beram, tetapi badan gurdi tetap harus mampu menahan beban radial dan aksial yang besar. Oleh karena itu ketebalan antara kedua alur (web thicness) didesain dengan ketebalan tertentu sehingga mampu menahan beban selama proses gurdi.
Pada ujung twist drill terdapat mata potong. Sudut mata potong (point angle) besarnya sekitar 118 derajat. Besarnya sudut mata potong disesuaikan dengan material yang dikerjakan. Ujung mata potong pada umumnya berbentuk tepi pahat (chisel edge). Tepi pahat ini menghubungkan dengan dua tepi potong (cutting edge) yang mengarah pada alur. Bagian dari setiap alur yang berdekatan dengan tepi potong berfungsi sebagai permukaan garuk (rake face).
No comments:
Post a Comment