Wednesday 15 January 2014

Pengolahan Logam (Metal Working) dan Pembentukan Logam (Metal Manufacturing)

Pengolahan logam (metal working) merupakan seni mengolah logam unuk membuat perkakas atau suku cadang mesin. Istilah metal working mencakup semua pekerjaan logam yang luas, mulai dari pembuatan kapal-kapal besar dengan koponen baja yang besar dan keras, pembuatan kilang minyak lepas pantai atau pengeboran sampai pembuatan instrumen mesin yang presisi dan pembuatan perhiasan yang kecil dan halus. Maka dalam bidang metal working mencakup banyak keahlian, keterampilan dan penggunaan berbagai macam peralatan.
Sejarah Pengolahan Logam
Proses pengolahan logam telah dimulai sejak sekitar 6000 tahun Sebelum Masehi. Logam awal ditemukan adalah Emas (6000 SM) dan tembaga (4200 SM). Tujuh logam purbakala adalah: Emas (6000 SM), Tembaga (4200 SM), Perak (4000 SM), Timbal (3500 SM), Timah (1750 SM), Peleburan Besi (1500 SM) dan Air Raksa (750 SM). Antara tahun 5000 SM lembaran tembaga dibuat dengan cara dipukul. Artefak tembaga lebur dari tahun 3600 SM ditemukan di lembah sungai Nil.
Sepanjang sejarahnya, metal working mencakup perdagangan, seni, hobi, dan industri yang berkaitan dengan metalurgi. Sebuah seni dan karya yang diperdagangkan dan sebagai industri yang sudah mengakar sejak zaman dahulu. Menyebar luas ke seluruh kebudayaan peradaban. Menilik dari periode sejarah Firaun di Mesir, raja Vedic di India, sampai peradaban Maya di Amerika Utara yang merupakan populasi yang tertua, logam mulia memiliki nilai penting dan terkadang menjadi awal mula terbentuknya hukum kepemilikan, distribusi, dan perdagangan yang dipegang teguh dan disetujui oleh masyarakat pada saat itu. 
Seiring berjalannya waktu, logam menjadi hal yang biasa dan menjadi lebih kompleks. Pengolahan logam sangat tergantung pada ekstraksi dari logam yang kemudian diaplikasikan untuk membuat perhiasan, membuat mesin elektronik yang lebih efisien, dan untuk kebutuhan industri dan aplikasi teknologi mulai dari konstruksi sampai kontainer, rel dan alat transportasi udara. Tanpa logam, barang-barang dan jasa akan berhenti bergerak di seluruh dunia.
Metal Manufacturing
Proses pembentukan logam atau lebih sering disebut dengan metal manufacturing pun berkembang pesat. Tujuan utama pembentukan logam adalah untuk membuat komponen dari material logam yang memenuhi persyaratan bentuk dan ukuran, serta struktur yang mampu melayani kondisi alat atau mesin tertentu. Ada beberapa metoda pembentukan geometri (bentuk dan ukuran) dari logam yang dikelompokan menjadi beberapa kelompok dasar proses pembuatan (manufacturing proces) yaitu: proses pengecoran (casting), proses pemesinan (machining), proses pembentukan logam (metal forming), proses pengelasan (welding), perlakuan panas (heat treatment), dan proses perlakuan untuk mengubah sifat karakteristik logam pada bagian permukaan logam (surface treatment).
1. Proses pengecoran (casting)
Casting merupakan suatu teknik pembuatan perkakas/produk dimana logam dicairkan dengan pemanasan dalam tungku peleburan kemudian dituangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli dari perkakas/produk cor yang akan dibuat.
2. Proses pemesinan (machining)
Proses pemotongan logam atau yang lebih dikenal sebagai proses pemesinan adalah proses pembuatan dengan cara membuang beberapa bagian material yang tidak diinginkan pada benda kerja sehingga diperoleh geometri produk dengan bentuk, ukuran, dan permukaan sesuai dengan yang diinginkan.
3.Proses pembentukan logam (metal forming)
Proses metal forming adalah melakukan perubahan bentuk pada benda kerja dengan cara memberikan gaya luar sehingga terjadi deformasi pada logam. Untuk memudahkan pembentukan biasanya metal forming dilakukan dengan memanaskan logam.
4.Proses pengelasan (welding)
Proses penyambungan antara dua bagian logam dengan jalan pencairan sebagian dari daerah yang akan disambung. Adanya pencairan dan pembekuan didaerah tersebut akan menyebabkan terjadinya ikatan antara dua logam. 
5. Proses perlakuan panas (heat treatment)
Perlakuan panas adalah proses untuk meningkatkan kekuatan material dengan cara memberikan panas. Dengan memanaskan logam maka akan diperoleh struktur dengan ikatan yang lebih kuat. Perlakuan panas pada logam biasanya melibatkan berbagai jenis pendingin yang disesuaikan dengan tujuan perlakuan panas yang dilakukan.
6. Perlakuan pada permukaan logam (Surface treatment)
Proses surface treatment adalah proses perlakuan yang diterapkan untuk mengubah sifat karakteristik logam pada bagian permukaan logam dengan cara proses thermokimia ataupun metal spraying. Surface threatment pada umumnya bertujuan untuk melindungi logam dari korosi akibat kondisi lingkungan.

No comments:

Post a Comment