Pengukuran produk pemesinan dapat dilakukan dengan alat ukur langsung untuk mengetahui ukuran dimensinya. Misalnya diukur dengan jangka sorong atau mikrometer. Akan tetapi pengukuran langsung menjadi tidak efektif jika produk yang diukur dalam jumlah yang banyak, misalnya dalam sebuah proses produksi massal sebuah komponen mesin yang musti dicek ukuran dimensinya.
Untuk mempermudah pemeriksaan dimensi sebuah komponen mesin, yaitu untuk mengetahui apakah ukurannya masih di dalam daerah toleransi atau tidak, pemeriksaan ukuran komponen cukup dengan mengetahui apakah objek ukur tersebut melebihi batas maksimum atau kurang dari batas minimum.
Pengukuran produk yang dibuat secara masal dikenal alat ukur kaliber batas. Dengan alat ukur kaliber, batas ukuran suatu produk berada pada daerah toleransi atau di luar daerah toleransi. Jika hasil pengukuran menunjukkan dimensi benda berada pada daerah toleransi berarti produk memenuhi standar. Sebaliknya jika hasil pengukuran di luar daerah toleransi berarti produk tersebut tidak bisa dipakai (gagal).
Dasar untuk mengetahui apakah ukuran suatu komponen melebihi atau kurang dari ukuran yang ditetapkan adalah dengan kaliber batas (limit gauge) yang biasa disebut dengan kaliber GO dan aliber NOT GO.
Konsep kaliber batas
Kaliber batas adalah alat pemeriksaan ukuran yang kaku dan tanpa skala dengan fungsi utama untuk memeriksa dimensi suatu komponen diproduksi. Kaliber batas tidak menunjukkan nilai sebenarnya dari dimensi benda yang diperiksa. Alat ukur ini hanya dapat digunakan untuk menentukan apakah komponen yang dibuat tersebut barada dalam batas yang ditentukan. Oleh karena itu kaliber batas dibuat berdasar batas ukuran dari komponen. Karena ada dua batasan yaitu ukuran maksimum dan ukuran minimum, dimana kedua ukuran tersebut digunakan untuk mengecek dimensi kompoen.
Toleransi Kaliber BatasMeskipun kaliber batas dirancang sebagai alat ukur pemeriksa dari komponen pemesinan yang diproduksi, akan tetapi dalam proses pembuatannya juga menggunakan toleransi ukuran. Hanya saja toleransi yang dipakai dalam pembuatan kaliber batas harus lebih kecil dinabdingkan dengan toletansi dari benda ukur atau komponen produksiyang akan dibuat.
Toleransi ukuran dalam pembuatan kaliber batas dimaksudkan agar nantinya alat ukur dapat berfungsi dengan baik sehingga menghasilkan keputusan yang tepat apakah suatu produk memiliki kategori baik atau tidak. Andai saja ada produk yang tidak baik tentu diharapkan jumlahnya seminimal mungkin. Untuk pembuatan kaliber batas menurut standar Inggris (BS 969) besarnya adalah;
• toleransi pembuatan = 10% dari toleransi benda ukur untuk.
• toleransi keausan = 20% dari toleransi pembuatan.
Beberapa jenis kaliber batas yang biasa digunakan dalam proses pemesinan adalah kaliber pemeriksa lubang (plug gauge), kaliber celah (snap gauge), kaliber pemeriksa poros (ring gauge), kaliber pemeriksa konis (taper gauge), dan kaliber pemeriksa ulir (thread gauge).